Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Jangan Mati di Jakarta

7 Juli 2020   20:42 Diperbarui: 8 Juli 2020   23:06 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu Selamat Datang. Sumber: Jakarta.panduanwisata.id

Untunglah persoalan itu didengar pengurus masjid, dan ketua pengurus masjid meminta para pemuda masjid dan beberapa warga untuk membantu Surakyat. Tadinya mereka enggan, karena memang selama ini Surakyat tak mau bermasyarakat dengan warga sekitar. 

"Kalau kita tak mau menyelenggarakan jenazah anak Pak Rakyat, kita sekampung kena dosanya," ancam Ketua Pengurus Masjid. 

Akhirnya mereka mau juga, sebagian mempersiapkan untuk memandikan dan menyalatkan jenazah, sebagian lagi mencari tempat pemakaman. Ketua Masjid pula yang membujuk Ketua RT untuk mengeluarkan surat pengantar keterangan kematian. 

Masih dengan kesal Pak RT sendiri yang mengantar ke rumah Surakyat. 

"Uang kuburannya udah ada?" tanya Pak RT. 

"Uang kuburan? Mati bayar, tho?" heran Surakyat. 

"E, Pak, mati suka-suka lu. Ini kontrak kuburannya, tiga tahun. Entar diperpanjang lagi, kalau nggak kuburan anak lu dibongkar, diisi dengan mayat lain."

"Kuburan ngontrak?" Surakyat tak mengerti. 

Melihat itu Pak RT bertambah jengkel. 

"Ini Jakarta. Semuanya bayar di sini. Emangnya elu, ronda sama kebersihan nggak pernah bayar. Rumah juga numpang di tanah orang. Ngerti kagak lu, di Jakarta cuma kentut yang nggak bayar!" kesal Pak RT. 

Ketua Masjid meredakan kemarahan Pak RT, tak baik marah-marah dalam suasana orang berduka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun