Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jangan Sakit di Hari Minggu

19 April 2020   06:26 Diperbarui: 19 April 2020   06:24 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com.

Suara sirene semakin dekat. Orang-orang bersorak menyambut. 

"Pak...? Gendhuk, Pak... Anak kita, anak kita, Pak?" suara Sri bergetar. 

Surakyat tersadar. Ia terkejut ketika dilihatnya tak ada gerakan pada tubuh anaknya . Diraba nadinya, di hidungnya. 

Tak ada! 

Tubuh Surakyat menggigil, memeluk, mengguncang-guncang, sambil memanggil-manggil anaknya. Sedang Sri menjerit histeris menumpahkan tangisannya. 

Tapi suara mereka tertelan oleh raungan sirene, dan sorak-sorai orang-orang sepanjang jalan. Terlihat rombongan Presiden lewat. Sangat kencang. 

***

Cilegon, April 2020. 

Catatan. 

Cerpen ini sudah tayang di Secangkirkopibersama.com. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun