Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kembang Cinta untuk Dinni

26 Maret 2020   21:43 Diperbarui: 26 Maret 2020   21:49 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com.

"Kamu?"

"Hu-um. Dia... dia...," pipi Dinni memerah. 

"Siapa?" perasaanku tak enak. 

"Warkasa," menyebut itu pipi Dinni makin memerah. 

Deg! Warkasa?! 

"Dia..., dia nembak aku. Pagi tadi Warkasa menyatakan cinta ke aku.... Aku...!"

"Dia? Warkasa? Kamu marah? Kamu mencaci-maki dia? Kamu...?"

"Marah? Gila, apa? Aku seneng banget. Kamu tahu kan, aku seneng dengan puisi-puisinya, dan ini membuatku jatuh cinta. Rupanya dia juga udah lama memendam perasaan denganku. Dan tadi, tadi pagi," Dinni memejamkan matanya. Bibirnya tersenyum. 

Kepalaku terasa seperti berputar, napasku sesak. Ini seperti ledakan, lebih menggelegar bila dibanding aku divonis dokter terjangkit virus Corona. 

"Kamu seneng kan dengarnya? Kamu orang pertama yang aku kasih tahu."

Senang? Kepalaku berdenyut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun