Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Keciap Burung di Dahan Mahoni

11 Februari 2020   23:28 Diperbarui: 11 Februari 2020   23:51 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu saja kenangan itu menyapa. Tentang lelaki tua, yang wajahnya tersimpan lewat hp usang. Caranya tertawa mengisi lubang-lubang ingatan

Apa yang akan kita lakukan untuk sebuah catatan perjalanan. Membuka dan membacanya berulang-ulang, atau membiarkannya berdebu, hingga tertutupi rasa ngilu dan haru

Demikianlah, seperti melihat kembali gambar-gambar, halaman rumah yang bergetar, dihentak tubuhnya yang sarat lemak, sapaan-sapaan, dan senyum dengan gigi yang banyak tanggal 

Ada berhari-hari keciap burung di dahan mahoni. Mendung berarak menggantung. Seperti mengisyaratkan sebuah misteri. Tentang sebuah cerita perjalanan yang telah sampai di ujung 

Lelaki tua itu

Pagi tadi

***

Cilegon, Februari 2020. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun