Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Jatuh Cinta di Warung Kopi Amerika

13 Juli 2019   05:30 Diperbarui: 13 Juli 2019   05:51 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Pixabay.com 

mata parfum

parfum langkah

langkah kata

"Boleh aku duduk di sini?"

Tampaknya cappuccino-mu sudah dingin. Sudah lama? Kau hanya senyum seraya mengeluarkan rokok mild-mu. Aku berusaha sok gentle, memantikkan api. Aku sedikit terbatuk karena asap rokokmu menghembus ke mukaku

Ini selasar Warung Kopi Amerika. Tempat pamer kata dan angka-angka, juga belajar bagaimana caranya untuk tidak jatuh cinta. Pulang kerja? tanyamu

"Nganggur," sekenaku, "Kamu?" 

"Saat ini nganggur," ketawamu menggoda 

Boleh kupanggil cantik? Jangan, katamu. Panggil saja hyper, lagi-lagi kamu tertawa. "Tapi kurasa kamu tipe penakut." Dan ini membuat mukaku seperti terpanggang 

Dua puluh menit jelang 00:00. Kamu berdiri, dan mencondongkan wajahmu. Terasa hembusan napas, juga wangi yang menyelusup. "One night stand," bisikmu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun