Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wawancara untuk Menjadi Gila

18 Juni 2019   11:38 Diperbarui: 18 Juni 2019   12:01 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saya berasal dari balik gunung, tempat di mana banyak orang demi jalan pintas menanggalkan ingatan, membawa sesaji jadikan pohon dan batu untuk pegangan 

Saya ke kota belajar menjadi pelupa. Saya hanya melihat yang ada di depan mata. Membuat kepala menjadi kaki, dan kaki menjadi kepala

Menimba kata-kata di bangku yang dulu hanya terlihat di angkasa. Empat tahun meniti masa, ada 500 dalam ukuran angka-angka untuk berbahasa dari negeri manca 

Patuh pada orangtua juga banyak cinta 

***

( Seminggu kemudian mendapat balasan)

Maaf, Anda tak termasuk pilihan kami. Perusahaan kami mengejar angka-angka. Kami tak perlu cinta. Kami butuh hati yang terbuat dari batu. Juga sedikit gila

Cilegon, 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun