Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Bermilyar Daun yang...!

26 April 2019   06:30 Diperbarui: 26 April 2019   06:31 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Yang luruh yang melayang yang masih terpaku di ranting yang masih bertunas yang berserakan yang kering yang basah yang menjadi humus yang kecil yang lebar yang pendek yang panjang yang rendah yang tinggi yang halus yang berduri yang rimbun yang ranggas yang menjadi obat yang menjadi racun yang menjadi makanan yang menjadi tempat naungan yang di sungai yang di laut yang di daratan yang di pegunungan yang menjadi hamparan di padang-padang sabana yang tumbuh tersudut di oase-oase gurun Sahara yang hijau yang kuning yang coklat yang merah yang  di barat yang di timur yang...! 

Yang semua dalam genggaman-Mu

Baru daun, puisiku tak sampai

Ampuni  aku

Cilegon, 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun