Mohon tunggu...
MIFTAHUDIN
MIFTAHUDIN Mohon Tunggu... Guru - Berusaha menjadi lebih baik

Guru ganteng yang murah senyum dan suka belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Kalap Belanja Makanan? Harusnya Sih Jangan

2 Mei 2020   23:15 Diperbarui: 3 Mei 2020   00:01 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puasa ramadan sudah memasuki hari 9. Sudahkah Anda belanja?. Bicara belanja, pasti kebanyakan (umumnya) para ibu lah pelakunya, kalau bapak-bapak jarang yang belanja, apalagi belanja makanan. 

Saya kategori bapak-bapak yang jarang belanja, cuma sekedar membeli satu dua bahan makanan yang kurang. Itu pun biasanya dikasih uang pas, jadi tidak punya kesempatan belanja yang lainnya.

Maka, ketika berbicara kalap belanja itu lebih arahnya ke ibu-ibu yang sangat memahami, pelaku utama. Dan kalap belanja sebenarnya tidak hanya dibulan ramadan saja, hari-hari biasa pun bisa terjadi hal semacam itu, namun lebih banyak terjadi ketika bulan ramadan.

Rasa lapar dan membawa uang lebih menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kalap belanja. Ingin ini, ingin itu, uang didompet ada, maka tak terasa keranjang belanjaan penuh. Setelah nyampe rumah,baru deh itung-itungan, ditambah barang yang dibeli ternyata sia-sia. Contoh nyata saja selama.ramadan ini, ibu mertua sering pulang bawa belanjaan (makanan) yang banyak, setelah buka puasa, bingung siapa yang mau "menghabisinya".

Disaat pandemi ini apakah perilaku kalap belanja masih terjadi? Iya, pasti masih, karena kalap belanja itu sangat dipengaruhi faktor diatas tadi. Kalau tidak rasa lapar, uang dompet yang lebih. Walau tidak menutup kemungkinan banyak yang sudah bisa menahan dan mengatur belanjanya.

Maka agar tidak sampai kalap belanja, ada beberapa yang patut kita perhatikan. Diantaranya, kita harus mencatat dulu apa saja yang mau dibeli, bawa uang secukupnya, dan bagi muslim hendaknya memperbanyak membaca surat An Naas baik selama perjalanan maupun  ketika lagi belanja.

Yang terakhir, apapun itu yang namanya kalap belanja adalah temannya setan. Kita tidak mau kan berteman dengan setan? Berteman dengan orang yang kaya setan aja ogah, apalagi berteman sama setan sungguhan.

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun