Mohon tunggu...
MIFTAHUDIN
MIFTAHUDIN Mohon Tunggu... Guru - Berusaha menjadi lebih baik

Guru ganteng yang murah senyum dan suka belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tempe

5 Maret 2019   09:01 Diperbarui: 5 Maret 2019   09:36 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setelah membuat tempe, Agus dan teman-teman akan mengolah tempe yang sudah jadi. Mereka membayangkan menu masakan yang akan dibuat dari tempe. 

Agus ingin membuat tempe balado karena ia suka pedas. Siska ingin membuat semur tempe karena ia suka rasa manis. Luna ingin membuat tempe asam manis karena ia suka rasa asam dari saus tomat. Romi, Agung, dan Siti lebih suka tempe yang digoreng. Rasanya asin dan gurih.

Agus memaksa ingin membuat tempe balado. Demikian pula Siska, tetap bertahan ingin membuat semur tempe. Karena tidak ada yang mau mengalah, hampir saja tempe tidak jadi diolah. Keinginan setiap orang berbeda-beda. Jika setiap orang memaksakan kehendak, maka akan terjadi pertengkaran.

Akhirnya, Agus dan kawan-kawan berdiskusi untuk menentukan jenis masakan yang akan dibuat. Agus tidak ingin memaksakan kehendak. Agus paham bahwa tidak semua orang suka pedas. Agus memiliki tenggang rasa terhadap teman-temannya. Begitupula Siska dan Luna, mereka tidak memaksakan keinginan pribadi. Dari hasil diskusi, semua sepakat untuk membuat tempe mendoan.

Perbedaan sifat dan kebiasaan dapat menimbulkan pertengkaran jika tidak ada yang mau mengalah. Sikap itu tentu saja tidak baik. Perbedaan sifat dan kebiasaan tidak akan menjadi masalah, jika kita bertoleransi terhadap sifat dan kebiasaan orang lain.

Toleransi adalah sikap mau memahami keadaan orang lain.

Jangan sampai gara-gara tempe hubungan jadi rusak.
Beda pilihan itu pasti.
Salam damai Indonesiaku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun