Sebelumnya: Rumah Berbisik: 21. Bebas!
Pak Wali Kota sendiri yang mengundang anak-anak ke kantornya.
Mereka berpakaian rapi dengan ditemani oleh orang tua mereka. Wali Kota Mulyono mengenakan pakaian dinas dengan banyak medali dan kalungnya sehingga tampak sangat penting. Di sebelahnya duduk Joko Wardono dan Pak Bob Saminggu. Ruangan itu penuh dengan orang-orang, semuanya ingin melihat dan mendengar apa yang telah terjadi.
Wali Kota Mulyono memulai dengan pidato singkat di mana dia menjelaskan bahwa, berkat keberanian beberapa penduduk setempat, Kayuangin sekali lagi menjadi kota yang aman. Dia kemudian mengucapkan terima kasih kepada semua anak secara pribadi dan menjelaskan bahwa Pak Bob Saminggu telah memberi masing-masing anak sejumlah kecil uang sebagai penghargaan atas keberanian mereka.
Dia memulai dengan Gita dan Ratri, menyerahkan setiap anak sebuah amplop berisi uang dan sertifikat penghargaan dari Wali Kota.
Setelah itu, semua orang diundang untuk menikmati camilan dan minuman segar dan lezat di atas meja.
Joko Wardono berjalan ke tempat anak-anak menikmati camilan mereka.
"Aku harus mengatakan kalau aku terkesan dengan kalian. Kalau bukan karena kalian, mungkin aku tidak akan pernah menemukan Pak Bob."
Sakti mengangguk.
"Aku masih belum mengerti semuanya. Sekarang aku tahu kamu detektif swasta, tapi kenapa kamu mencuri gelang itu? Dan bagaimana dengan harta karun di samping sungai, terowongan di kuburan, dan melarikan diri dari kami?" tanyanya sambil menggelengkan kepala.