Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tato Henna

10 Juni 2023   20:09 Diperbarui: 10 Juni 2023   20:11 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Aku membungkuk dan menarik mangkuk dari bawah tempat tidur, berhati-hati agar tidak membangunkanmu. Pernapasanmu stabil dan tenang.

Henna berbau tanah dan aroma jeruk. Aku menyikatnya ke tapak kaki kananku. Lalu aku menekan kaki ke tengah punggungmu, meninggalkan jejak oranye di kulitmu yang putih pucat. Segera akan menjadi cokelat gelap.

Ketika kamu bangun dan bergegas untuk mandi, aku minta maaf atas gumpalan pacar di dalam baki shower.

"Aku mewarnai rambutku kemarin," kataku.

Noda cokelat mengalir ke kakimu. Kamu berpakaian dan aku melihat bayangan jejak kakiku dari balik kemeja putihmu.

Malam ini, saat kamu menanggalkan pakaian, akankah dia melihat jejak kakiku yang indah dan berani, atau apakah kamu akan memperhatikannya terlebih dahulu, lalu menyembunyikannya sampai memudar?

Aku naik kembali ke tempat tidur, memejamkan mata dan bertanya-tanya apakah aku berani bermimpi.

Cikarang, 10 Juni 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun