Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Badai Takdir (Enam Belas)

15 April 2023   20:30 Diperbarui: 15 April 2023   20:28 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya....

"Seharusnya aku sudah mengira kalau kamu ada di sini," kata Thozai sambil menuntun kudanya ke kandang.

Sarritha tetap di tempatnya sampai pintu terbuka di belakangnya.

"Masuk," kata Thozai membiarkan pintu terbuka.

Sarritha masuk ke rumah dan bertanya-tanya bagaimana gurunya bisa menyalakan lentera begitu cepat. Dia menutup pintu di belakangnya dan melihat pria itu menyalakan api di perapian.

"Duduklah," katanya, lalu menghilang lagi.

Sarritha duduk dan memperhatikan api yang menyala. Dia tak sadar ketika Thozai kembali.

Gurunya meletakkan piring dan sendok di depannya.

"Kamu belum makan, kan?"

"Belum," jawabnya melirik ke piring. "Apa ini?" dia bertanya. Sarritha belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun