Briani tidak memiliki banyak nama, hanya satu, nama depan yang sederhana, sama berlikunya dengan dirinya.
Seperti namanya, dia berasal dari keluarga sederhana. Bapaknya seorang guru sekolah desa dan ibunya penjahit di perbukitan Asgaristan. Tumbuh besar di bangunan sekolah, dengan kata-kata dan suara bahasa mati dan hidup mengisi hari-harinya, mendengar sejarah Perang Matahari dan Bulan sejak dia bisa mendengarkan, Briani semestinya dengan sangat sedikit. Pelatihan dapat dengan mudah mengambil alih tugas kepala sekolah daroi ayahnya.
Tapi kisah ayahnya tentang Ksatria Mawar telah menulari dirinya. Ada kemuliaan di sana, dan puisi, bahkan sedikit keajaiban yang nyata, lebih dari kehidupan yang tenang di perbukitan Asgaristan.
Pepatah mengatakan bahwa menginginkan sesuatu maka seseorang akan berusaha melangkah cukup jauh untuk mewujudkannya, dan demikian pula dengan Briani. Dia berlatih dengan seorang prajurit tua yang telah memilih desa sederhana mereka untuk pensiun dari medan perang, dan ketika gurunya menyatakan bahwa dia cocok menjadi seorang tentara, mereka melakukan perjalanan bersama ke Kota Matahari Terbit.
Meskipun dia menganggap kisah masa kecilnya dibesar-besarkan, gelar ksatria merupakan perbaikan besar atas kehidupan di desa pegunungan yang sepi. Dia bertengkar dan berjaga-jaga dan meronda bersama teman-temannya, dan di malam hari mereka berpesta di kedai minum. Selir Bulan dan antek-anteknya berada jauh dari sana, dan kemuliaan adalah kenangan masa lalu. Ketenaran Briani sebagai Ksatria Tembaga tidak lebih dari lingkaran kecilnya sendiri, tetapi dia memiliki teman-temannya, lengan pengayun pedangnya yang kuat untuk melayani Matahari, kota yang ramai, dan kehidupan yang dia nikmati.
Dan Putri Zatanneh.
***
Selir Bulan tidak selalu memilih bertempur di medan perang. Cara-caranya rumit, wilayahnya penuh imajinasi dan malam gelap jiwa, mimpi kembar genetik berjalan, dan hantu separuh kasat mata di cermin gelap. Briani dilatih dengan senjata, bukan dalam mengenali manipulasi atau menolak godaan.
Bulan melihat kelemahan pada Ksatria Tembaga yang ramping dan bersemangat ini, sebuah kesempatan dalam dirinya untuk mengarahkan keseimbangan kekuatan ke arah intuisi dan kegilaan yang tak pasti di atas acuan logika yang tak putus-putus.
Maka Briani menjadi terkenal, jika bukan kemuliaannya.