Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hikayat Banjir

25 Maret 2023   20:00 Diperbarui: 25 Maret 2023   20:18 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulailah dengan air.

Tangkupkan di tanganmu. Kamu bisa merasakan kurangnya karakter air. Tidak memiliki tekstur, tidak memberi perlawanan. Sebagai substansi, namun kosong. Air tidak memiliki apa-apa pada dirinya sendiri. Air tidak bisa memberi, hanya meminjam.

Tapi air sangat penting.

Kamu harus selalu memulai dengan air.

Tuangkan air ke permukaan bahanmu. Sebagian akan terserap, dan menjadi bagian dari tanah. Sebagian akan menguap, dan menjadi bagian dari udara. Tetapi beberapa akan tetap menjadi air.

Lanjutkan dengan tanah.

Ambil tanah liatnya, dan letakkan di sana, di depanmu. Lihat bagaimana letaknya, dipisahkan dari permukaan bahan dengan lapisan tipis air. Tanah liat akan haus. Tanah liat selalu haus.

Ambil air lagi, dan biarkan menetes dengan hati-hati dari tanganmu. Tanah liat akan meminumnya.

Sekarang pekerjaanmu benar-benar dapat dimulai. Gali dengan jarimu ke dalam tanah liat. Tekan, remas, bentuk. Kendalikan. Jika perlu, tambahkan lebih banyak air, tetapi hanya beberapa tetes pada satu waktu.

Rasakan pemisahan antara licin dan kaku. Terlalu banyak air, akan membanjiri tanah liat. Jika ini terjadi, kamu harus membuang apa yang telah kamu buat, dan memulai dari awal lagi. Tetapi terlalu sedikit air, tanah liat akan tetap kaku  tak dapat ditempa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun