Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Asam Jawa

23 Maret 2023   21:07 Diperbarui: 23 Maret 2023   21:24 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://gosumitup.com/all-about-tamarind-know-your-spice-imli

Aku tidak bisa melihatnya melalui dahan dan dedaunan yang bergoyang.

"Udin!" aku berteriak lagi. "Jawab, dong!"

Dia tidak menjawab.

"Udin!"

Tidak ada orang di sekitar. Bahkan anjing-anjing liar pun tidak mau repot-repot mengikuti kami. Aku gemetar tak terkendali dan khawatir akan jatuh. Mencengkeram cabang dengan erat, aku terus memanggil nama temanku itu.

Ketika dahan-dahan berhenti bergetar, aku akhirnya bisa melihat melalui ruang kosong yang ditinggalkan oleh dedaunan yang tidak bergerak. Temanku terbaring telungkup di tanah.

"Udin! Udin!" aku berteriak. "Tolong!"

Di sebelah Udin, aku melihat sarang burung beo. Telur biru semuanya hancur.

Seekor burung beo melompat-lompat di sekitar Udin, berteriak marah dan sedih.

Bandung, 23 Maret 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun