Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Zombie! Zombie! Bab 1 - 2

16 Maret 2023   23:03 Diperbarui: 16 Maret 2023   23:05 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya....

"Sepertinya tidak ada apa-apa," kata Sheila. "Menurutmu mereka memakai narkoba?"

Aku mengangkat bahu, ragu-ragu. Tidak cukup naif untuk berpikir bahwa tidak ada narkoba di tempatku tinggal, tetapi melihat efeknya membuat aku takut.

Dor! Dor!

Sebelum aku bisa menjawab, suara tembakan bergema dari mobil polisi yang mendekat. Aku memeluk Sheila dan memaksa kepalanya menunduk seperti yang kulihat di film dan televisi. "Sepertinya polisi menembaki kerumunan!" aku berteriak.

"Tidak! Tidak mungkin polisi menembak masyarakat." Sheila mencengkeram dadanya. "Adikku ada di bawah sana. Aku harap dia baik-baik saja."

Kereta tersentak ke depan. Saat kami mulai turun, Sheila mencondongkan tubuh ke arahku untuk melihat lampu yang berkelap-kelip.

Aku mencengkeram tangannya. "Kita akan menemukan adikmu. Aku berjanji."

"Makasih, Bay."

Jerit mengerikan merobek udara, diikuti oleh geraman dan desisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun