Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Skandal Sang Naga (Bab 12)

15 Maret 2023   09:09 Diperbarui: 15 Maret 2023   09:08 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim 

Aku menguraikan kejadian di apartemen Ranya.

"Dan si pembunuh meninggalkan apartemen dengan cara yang sama dengan yang caramu, melalui balkon?"

Aku mengangguk. "Setelah terlebih dahulu menyelipkan kunci pintu di bawah pintu depan."

Prima mengerutkan kening. "Itulah yang membuatku bingung, Han. Mengapa dia memudahkan kau menemukan mayat dengan begitu cepat? Kau pasti setuju bahwa seorang pembunuh ingin memberi dirinya banyak waktu untuk kabur."

"Itulah yang terjadi padaku."

Aku menyesap brendiku, mencoba menikmatinya.

"Atau," Prima memejamkan mata berpikir. "Kau diminta datang ke apartemen oleh si pembunuh. Dia memberi kau kuncinya, yakin betul kau akan masuk. Kemudian, dia memberi tahu polisi bahwa telah terjadi pembunuhan. Polisi datang ke apartemen, menemukan kau di sana dengan mayat korban. Dan---"

"Aku memang diminta datang ke apartemen, tapi oleh Ranya."

Prima memandangiku dengan santai dari tepi gelasnya. "Jadi dia pembunuhnya?"

"Oh, come on, Han!" bantahku putus asa. "Ranya tidak ada hubungannya dengan pembunuhan itu. Aku mengawasinya dari kamar tidur saat dia masuk ke apartemen. Dia ketakutan ketika dia melihat mayat itu. Dia juga yang memanggil polisi."

"Saksi yang meringankan silahkan kembali ke tempat," katanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun