Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Alasan

2 Maret 2023   14:14 Diperbarui: 2 Maret 2023   14:16 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jonathan berbaring di tempat tidurnya menatap kegelapan yang menjulang. Menghitung napasnya yang pendek saat detak jantung membawa pikirannya melintasi ribuan kilometer jarak ke rumahnya. Malapetaka dan kekacauan yang baru-baru ini menghancurkan segalanya.

Dia menghitung apa yang diperlukan baginya untuk kembali ke sana, untuk bertarung. Dia tahu itu bodoh, ada cara yang lebih baik untuk menyelesaikan ketidaksepakatan.

Dia juga tahu bahwa ini bukan waktu untuk mengarang alasan.

Satu pertanyaan yang menghantuinya. "Kalau aku tidak mengambil keputusan sekarang, bagaimana aku akan menghadapi cucu-cucuku nanti?"

Dia bangkit dan membuka aplikasi pemesanan tiket maskapai penerbangan, mengetuk satu huruf bersama satu napas pada satu waktu.

Bandung, 2 Maret 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun