Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bintang Biru

2 Maret 2023   10:10 Diperbarui: 2 Maret 2023   10:21 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

potret memerangkap fragmen 
pedih dan menyedihkannya 
satu momen hidup
di tanah hilang masa lalu 
kemudaan lenyap 
dari fitur elegan pelakon drama lucah 
bukan lagi bintang glamor 
hanya perindu mencari kedamaian 
sehabis tahun-tahun bermasalah 

masuk dan keluar dari suaka
saat akhir perjalanan mendekat
bibir merah dan liuk sosok masih memikat
namun usia---
telah membawa keindahannya sendiri

mata mengabaikan lensa kamera
saat dia membelai anak kucing belang tiga
pemberontak yang merindukan lebih banyak
dari sekadar kemuliaan dangkal yang diterima

setelah pedih dan kesedihan
sebagai perindu mencari kedamaian

Bandung, 2 Maret 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun