Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hari-hari Aku Berkeliling Dunia dan Ternyata Ada di Rumah

1 Maret 2023   18:37 Diperbarui: 1 Maret 2023   20:00 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.tripadvisor.co.id/Restaurant_Review-g189852-d12437736-Reviews-Kagges-Stockholm.html

"Tunggu," kata Rani. "Apakah kita tidak keterlaluan? Maksudku, aku tidak menentang orang cacat. Apakah kamu?"

Aku menggelengkan kepala. Suara ketukan dan Rani berjalan menuju pintu.

"Tapi," bisikku, "kalau kau meminta kursi dan seseorang memberimu kursi roda, bukankah itu...?"

Rani membukakan pintu untuk petugas dari front desk dan berkata, "Kami baik-baik saja di sini. Maaf mengganggu." Dia mengucapkan selamat malam dan menutup pintu.

"Wow, apa yang baru saja terjadi?" aku bertanya.

***

Sepuluh tahun sebelum hari itu

Aku mengemudi lebih cepat dari biasanya. "Kita mungkin harus menelepon Ayah," kataku.

"Belum," jawab Irfan. "Tidak sampai kita tahu pasti bahwa Iyan baik-baik saja."

"Mekar bilang luka-luka Ian tidak sampai membahayakan jiwa."

Jarum speedometer bergerak ke arah seratus dua puluh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun