Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Seniman di Neraka

1 Maret 2023   16:16 Diperbarui: 1 Maret 2023   16:19 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.peakpx.com/en/hd-wallpaper-desktop-kgipp

Kami berjalan dengan tenang melewati kumpulan ular kobra yang tertidur di jeruji dawai harpa.

Di dapur, nyala tungku api membara, menguar asap berjelaga. Jubah telanjang jatuh dari bahu yang mulus cantik, rambut disanggul sangat ketat.

Matahari pagi memancarkan sinar merah jingga yang mengerikan. Serigala mencabik-cabik domba dengan cara bagaimana seharusnya serigala mencabik-cabik domba.

Alkohol mengalir deras jatuh dari puncak Olimpus.

***

Mereka mengambil cat minyak seribu satu warna kami.

Jadi bagaimana dengan tidur lelap yang dijanjikan?

Bandung, 1 Maret 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun