Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kritik, Siapa Takut?

19 Februari 2023   17:22 Diperbarui: 19 Februari 2023   17:30 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis jangan pernah alergi terhadap kritik.

Dikritik bukan berarti tulisanmu pasti jelek. Bisa jadi karena tulisanmu bukan selera sang kritikus. Karena genre dalam fiksi lebih banyak dari negara yang ada di dunia. Bahkan, mungkin lebih banyak dari bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antar manusia.

Ketika orang berbicara fiksi dibagi menjadi drama, aksi, misteri, dan humor, dia sedang membicarakan hewan terdiri dari vertebrata dan avertebrata atau flora dibagi menjadi dikotil - monokotil.

Jadi, mungkin si kritikus sedang memandang karyamu dengan kacamata pakar amfibi padahal novelmu primata. Atau yang dia kuasai biologi sementara tema kamu biokimia.

Tanyakan pendapat orang lain. Kumpulkan. Analisa. Tanyakan juga pada dirimu sendiri. Hatimu, nuranimu, nalarmu sendiri.

Tapi mungkin juga kritik itu BENAR. Kritik yang bertujuan demi kebaikan karyamu.

Maka jangan pernah terlena dengan pujian. Biarpun yang memujimu seorang Penyair Majenun atau bahkan Dewi Athena langsung. Dengarkan juga angin yang berembus dari laut. Dengarkan pula 'ck' dari cicak di balik pigura lukisan.

Dan ketika tidak ada lagi yang mengkritik karyamu, apakah berarti karyamu sudah merupakan sebuah masterpiece? Atau kamu sudah layak bergelar 'mastah'?

Kalau aku lebih memilih caci maki ramuan jamu pahit mujarobat daripada puja puji anggur beracun yang memabukkan.

Dan kalau kamu yang ada di sini masih saja alergi kritik, berhentilah mengaku sebagai penulis dan mulailah jualan kripik. Kripik Sang Pisang Monyet, misalnya. Mudah-mudahan saja sukses dan berhasil mendapatkan omset triliunan sembilan digit.

Karena pada akhirnya, semua keputusan ada di tangan-Nya, Sang Penulis Agung.

Bandung, 19 Februari 2021 - 19 Februari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun