Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semua Dahulu Kala

18 Februari 2023   06:13 Diperbarui: 18 Februari 2023   06:28 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahulu kala ada seorang Pembunuh Raksasa yang berada di kota ketika sebuah pesta diumumkan, mengundang semua gadis yang memenuhi syarat ke istana, tetapi dia tidak pergi, karena dia hanya melewati jalan kota untuk menuju ke cerita lain.

Begitulah. Dia hampir pasti bisa memenangkan sang pangeran jika dia menginginkannya, karena dia sangat pandai mendapatkan apa yang dia inginkan. Tapi caranya biasanya melibatkan tipu daya dan banyak, banyak korban orang tidak bersalah yang malang.

Jadi dia beralih ke ceritanya yang penuh dengan raksasa yang mati dan harta yang dicuri dan pangeran ketiga yang mungkin tidak akan tetap menjadi yang ketiga jika istrinya menyadari bahwa kakak laki-laki tidak lebih sulit untuk disingkirkan daripada raksasa, sungguh. Dan semua orang dalam cerita sungguh baik, dengan para ibu peri dan gadis-gadis malang yang berbudi luhur karena mereka punya ibu peri, mengembuskan napas lega tanpa tahu alasannya.

***

Dahulu kala ada seorang ibu peri, yang bersama-sama sahabatnya di sebuah pembaptisan dan berjanji akan menjadi wali si bayi jika terjadi sesuatu pada orang tua anak tersebut. Dan ibu peri pelindung sangat bangga akan hal itu.

Lalu dia lupa.

Bukan janjinya. Para peri pelindung sangat serius menanggapi hal-hal seperti itu. Tidak, dia hanya lupa memastikannya. Dia lupa bahwa nyawa manusia bisa padam secepat lilin, dan sebelum dia menyadarinya, bayi tumbuh menjadi wanita yang jauh terlalu dewasa untuk diculik dan dididik menjadi anak yang baik.

Ibu peri pelindung itu sangat malu.

Jadi dia berkata, "Aku tidak bisa datang sampai kamu benar-benar membutuhkanku." Dia mengubah kain dan daging dan tumbuh-tumbuhan ke segala arah sampai sihirnya habis. Dia berharap cinta sejati dan kerajaan akan menebus keteledorannya---dan bahwa seorang teman yang sudah meninggal, entah bagaimana, bisa memaafkan.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun