Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tikus

12 Februari 2023   20:28 Diperbarui: 12 Februari 2023   20:30 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kkidsinc.org/the-first-night-is-the-hardest/

Menembus sisi dalam pagi cerah, sepertinya selalu terdengar suara jeritan. Sangat keras sehingga tidak terdengar oleh kami. Jeritan yang dikeluarkan oleh kegelapan tadi malam.

Pagi ini jeritan keputihan tiba-tiba menghilang, lalu berkumpul di udara---ah, ah, ah, ah! Apakah orang-orang tahu betapa sakitnya kegelapan ketika kamu menyalakan lampu di tengah malam? Maka aku tak bisa menyalakan lampu, bahkan ketika malam tiba.

Pada hari disaat hujan turun pertama tahun ini, aku melakukan rontgen tubuh. Lalu saya bertanya kepada semua orang yang kutemui: Pernahkah kamu menyalakan lampu di dalam ususmu?

Kegelapan dengan cairan yang bergerak melewatinya tanpa henti---apakah ini esensi diri?

Saat lampu dinyalakan di dalam kegelapanku, aku mendengung seperti kumbang yang dikurung: bung, bung, bung, bung, dan menggelengkan kepalaku dengan liar. Moncongku menggigit tali hitam.

Terkejut oleh cahaya, aku mundur dalam sekejap, dari reptil dingin menjadi kumbang terbalik. Marwahku adalah kegelapan di dalam. Apakah dia bersembunyi di dalam kegelapan?

Lampu menyala---penjara bawah tanahku, makhluk hitam kesayanganku gemetar di dalamnya. Dinding kamarku yang lapuk bergetar karena lampu mobil yang masuk melalui jendela. Ribuan berkas sinar menyodok ke arahku. Wajahku yang gelap dan lututku berjongkok.

Malam disaat hujan turun pertama tahun ini, bulan tak terlihat. Rumah-rumah dengan jendela yang menyala.

Betapa menyakitkan cahaya di malam hari.

Bandung, 12 Februari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun