Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kerinduan

7 Februari 2023   21:06 Diperbarui: 7 Februari 2023   21:09 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.todayifoundout.com/index.php/2016/08/people-different-colored-eyes/

Dia tidak pernah menjadi bagian dari keluarganya, karena dia aneh.

Keanehan itu sangat jelas tampak di matanya. Yang kanan sebiru air telaga, sebelah kiri cokelat seperti lumpur tergenang.

Namun yang benar-benar membedakannya dari yang lain adalah kerinduan. Tak pernah mereda meski sesaat.

Suatu hari, dia berdiri tanpa alas kaki di jalan. Entyah mengapa, yakin kerinduannya akan membimbingnya ke rumah yang menghantui mimpinya di tepi samudra. Dia berjalan.

Hari, minggu, bulan.

Aspal hitam membuat kakinya melepuh.

Kerinduan itu sirna ketika ia menemukan rumah itu.

Perempuan itu telah menunggunya.

Matanya yang dia perhatikan pertama kali. Satu biru telaga, satunya cokelat lumpur tergenang.

Bandung, 7 Februari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun