Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Pikirkan

6 Februari 2023   18:07 Diperbarui: 6 Februari 2023   18:17 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bbc.com/culture/article/20150202-the-greatest-mistranslations-ever

"Hei, jangan menghina."

"Kamulah yang kurang ajar dengan pikiran kotormu. Menurutmu aku ini wanita seperti apa?"

"Aku tidak tahu. Tapi aku bisa mengetahuinya saat makan malam."

"Ha! Kamu pikir aku akan pergi makan malam dengan kumbang pemetik bunga bodoh, kekanak-kanakan, gila seks dari negara tukang utang?"

"Akui saja, kamu suka denganku."

Aku bisa merasakan kemarahannya di benaknya mendidih.

Kedua diplomat itu berdiri dan berjabat tangan.

Di ruang rapat kedubes, duta besar bertanya kepadaku, "Jadi, apa reaksinya terhadap proposal penawaran investasi kita?"

Aku membeku, menyadari bahwa aku telah melewatkan sebagian besar pertemuan itu.

"Ah," aku mencoba berpikir cepat. "Sebenarnya, sulit menilai pikirannya."

"Apa maksudmu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun