"Amara tidak bisa bicara. Tinggalkan pesan dan aku akan menghubungimu balik. Bye!"
Status WhatsApp lebih mengkhawatirkan daripada mendapatkan pesan teks.
Ponsel Amara selalu aktif, bahkan saat dia seharusnya mematikannya. Aku menarik napas dalam-dalam dan berjuang untuk menjaga suaraku tetap stabil.
"Amara, ini Mama. Status WA yang baru saja kamu tulis ... Apakah kamu baik-baik saja, Sayang? Calling Mama sekarang."
Pesan masuk.
Aku tidak bersalah.
Aku mengakhiri panggilan. Selama dua puluh detik, dua pesan lagi muncul:
Aku dijebak.
Aku tidak membunuhnya.
Aku mencoba lagi. Dan lagi. Dan lagi...