Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Studi Lapangan Mahasiswa Jurusan Sejarah

6 Februari 2023   09:24 Diperbarui: 6 Februari 2023   09:55 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Amara tidak bisa bicara. Tinggalkan pesan dan aku akan menghubungimu balik. Bye!"

Status WhatsApp lebih mengkhawatirkan daripada mendapatkan pesan teks.

Ponsel Amara selalu aktif, bahkan saat dia seharusnya mematikannya. Aku menarik napas dalam-dalam dan berjuang untuk menjaga suaraku tetap stabil.

"Amara, ini Mama. Status WA yang baru saja kamu tulis ... Apakah kamu baik-baik saja, Sayang? Calling Mama sekarang."

Pesan masuk.

Aku tidak bersalah.

Aku mengakhiri panggilan. Selama dua puluh detik, dua pesan lagi muncul:

Aku dijebak.

Aku tidak membunuhnya.

Aku mencoba lagi. Dan lagi. Dan lagi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun