Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

In Situ

24 Januari 2023   23:59 Diperbarui: 24 Januari 2023   23:58 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/20/185618069/pelestarian-ex-situ-dan-in-situ-serta-contoh-contohnya?page=all

menggeser requiem portabel dengan bajak dan luku
bersinar di bawah kue lapis filipina
menusuk dengan jarum runcing
mendesak untuk berpindah
dari bajak ke cangkul sejajar
beralih ke langit
ke menara
ke hutan
ke Al-Jazeera


tajuk utama
pelecehan pada hewan
sekring pemutus sirkuit yang kelebihan muatan
meledak menjadi bunga api
yang jarang ditemukan di Dunia Barat


pengungkapan rahasia hujan
dia melompat dari jembatan
dengan balok kayu di masing-masing tangan
senyum merekah di bibirnya


jatuh pada kata
melihat atas dan mati.
setelah kembali tergelincir ke bawah lupa yang sama

Bandung, 24 Januari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun