Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gurita Darat

23 Januari 2023   14:55 Diperbarui: 23 Januari 2023   14:58 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.npr.org/sections/thetwo-way/2016/03/05/469317639/scientists-discover-remarkable-little-octopod-possibly-new-species

Tika tidak bisa memutuskan mana yang dia sukai. Semua imut, dengan tentakel yang bergoyang lucu. Ada yang biru, sangat biru. Cahayanya berpendar terang.

Rupanya, mereka bersinar dalam gelap, yang merupakan efek samping yang menyenangkan dari kombinasi biomekanik. Itu adalah hobi terbaru yang lagi ngetren, menumbuhkan gurita darat kamu sendiri. Seperti gurita laut, kecuali mereka tidak membutuhkan tangki berisi air. Hanya perawatan yang rendah dan penjaga yang baik, menembakkan jarum dan menggigit dengan gigi mekanis pada orang asing.

Sempurna.

Karena Clive suaminya meninggalkannya dengan membawa kaktus di kamar mandi, tidur Tika tidak begitu nyenyak. Tetapi dia tidak ingin diganggu dengan kucing atau anjing, terutama bagian membersihkan kotoran.

Bocah pramuniaga di toko meyakinkannya bahwa gurita darat makannya sedikit dan laporan berita baru-baru ini terlalu dibesar-besarkan.

Mereka bisa dilatih agar tidak membuang kotoron sembarangan, sama seperti kucing, katanya. Ttetapi kelebihan gurita adalah tidak akan mencakar sofa.

Gurita akan berkembang dalam kandangnya jika dibiarkan sendiri saat dia pergi bekerja.

sempurna untuk apartemen sudutnya di kota.

"Tidak, mereka tidak berlendir."

Dia menyentuhnya dengan ujung jarinya. Gurita ITU menarik diri, semua pengisapnya menutup secara bersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun