Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hikmah yang Didapat dari Pensiunan

19 Januari 2023   20:51 Diperbarui: 20 Januari 2023   22:31 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kakek mengambil alih meja makan untuk melukis buah yang disusun dalam mangkuk ornamen dari kaca. Dia menggunakan cat minyak, detail letak dengan presisi, dan memeriksa dimensi dengan penggaris logamnya.

Setiap malam, Nenek menilai keadaan pembusukan buah dan menentukan mana yang perlu dia ganti dan tambahkan ke daftar belanjanya untuk pagi hari. Jika Kakek melukis terlalu lambat, beberapa buah akan keluar dari musimnya dan menjadi terlalu mahal untuk anggaran rumah tangga.

Plum, khususnya, menjadi perhatian. Kulitnya yang berwarna ungu tua, kulitnya berkilau putih. Ketika Kakek mulai, buah plum berlimpah dan didiskon di supermarket. Sekarang Nenek harus berjalan dari ke hypermarket di pinggir kota yang menjual buah impor dengan harapan menemukan spesimen yang tidak lunak atau coklat atau berbintik-bintik berjamur.

Nenek berharap Kakek akan kembali melukis pemandangan, dangau di tengah sawah yang diambil dari kartu pos atau lanskap kota besar yang dipotong dari majalah.

Lagipula itu hanya hobi.

Pengeluaran buah tampaknya tidak perlu melampaui anggaran cat dan kanvas, bingkai, dan kaca khusus yang tidak memantulkan cahaya yang disukai asisten muda untuk menjualnya di pasar seni.

Andai saja Kakek dan Nenek bisa memakan buah-buah itu atau melakukan sesuatu yang berguna dengan lukisannya.

Besok Nenek perlu membeli pisang dan anggur. Lusa jeruk kecil.

Rumah mereka berbau cat minyak dan buah busuk. Lalat buah beterbangan di atas meja makan membentuk awan pasir.

Bandung, 19 Januari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun