Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Kata-Kata (1)

17 Januari 2023   21:21 Diperbarui: 17 Januari 2023   21:56 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.literacywaitakere.org.nz

ayam pertama berkokok bertengger di gundukan tanah
diasingkan oleh yang lain mematuk jagung
siapa yang menentukan antrean?


hanya satu yang bisa naik mengumumkan istirahat siang
siapa yang menamainya mandor kepala?


bukankah kami telah melahirkannya telur
paha yang memberi kehangatan
cungkil dia dengan lembut dari cangkang baja
membuai rentannya di bentang sayap


melindungi alisnya dari bulan sabit merah yang terbakar
dia menyerukan dengan semburan susu
payudara menjadi tempat berlindung sementara dia menunggangi punggung


bukankah anggota tubuh ini melahirkan benih dan harta?
memberikan setuju sebagai kurang?


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun