Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Peramal Cuaca

17 Januari 2023   13:13 Diperbarui: 17 Januari 2023   16:10 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pemuda tersenyum malu (atau bangga) di lift sementara orang memegang hidung mereka (istockphoto.com)

Radar biologisku meramalkan badai yang akan datang dengan bunyi yang menyertainya. Apakah hanya sekilas nada, atau kresendo saksofon, telingaku siap mendengarkan.

Perwujudan angin diam-diam berpusar di ruangan yang penuh sesak sebelum menyentuh pusat kesadaran. Aku akan merasakannya sebagai angin sepoi-sepoi.

Tekanan meningkat menuntut pembebasan segera ... lepas akhirnya!

Siapa yang mengacaukan aliran udara? Aku memasang wajah tak berdosa sementara lubang hidung yang lain bergetar.

Wajah-wajah  terselubung mencari pelakunya. Si kucing bernasib nahas menjauh dari tatapan menuduh dan menyelinap pergi.

Aku memang seorang peramal cuaca, tapi tetap saja aku tidak bisa mengeluarkan peringatan untuk angin berupa gas yang keluar dari perutku!

Bandung, 17 Januari 2023

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun