Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melati Gurun Pasir (2)

17 Januari 2023   08:08 Diperbarui: 17 Januari 2023   08:17 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oriental tea set with tea from jasmine flowers. Jasmine tea - (Photo by Nikolay_Donetsk) 

melati kuncup
tahu ia belum siap untuk mekar gelung
sebelum sekuntum bunga
sebagai janji pada diri
sendiri bagai migrasi burung gagak jelang senja
seperti banyaknya ikan yang mengganggu arus laut
mogok mobil adalah sial pengemudi
badai laut adalah derita nelayan


melati mengembang
pedagang kaki lima menutup kios
lelaki menepuk telapak tangan
seperti Zulaikha dan para wanita di jamuan makan
jatuh cinta pada paras Yusuf


melati mekar sempurna
adzan magrib kumandang
wanita memetik kelembutan dahan
merendam kelopak di air hangat
ronce sepuluh, dua belas, tujuh belas
melempar yang lain di atas ranjang
matrimonial
menebar sisa di sepanci nasi kapulaga


melati, petik melati
bocah pantai samudra Hindia
memungut koin terakhir dari pemandu wisata
linting tembakau daun pisang
nyanyikan kebohongan untuk wisatawan
yang bertukar pasangan

Bandung, 17 Januari 2023

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun