Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jam

14 Januari 2023   11:07 Diperbarui: 14 Januari 2023   11:22 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syncing your circadian rhythm to a natural light-dark cycle could improve your health and well-being. nambitomo/iStock via Getty Images Plus 

Jam sialan itu terus berdetak. Tik, tok, tik , tok. Mengiris hidupku detik per setik. Terus saja berputar seperti itu, setiap putaran menit lagi dalam hidupku.

Aku telah mengamatinya selama satu jam, menontonnya mencuri waktuku yang sangat berharga.

Dia yang merupakan separuh jiwaku, yang berbagi hidup denganku, berkata, "Mengapa kamu duduk diam tidak menikmati apa-apa?"

"Aku sedang melihat jam."

"Kamu mengharapkan sesuatu?"

Mungkin. Setiap saat dalam kehidupan terjadi sesuatu.

Andai saja ada lebih banyak. Amdai lebih banyak waktu untuk melakukan semua yang kumau, tetapi jam terkutuk itu terus mengambil semuanya. Kalau saja jam itu berhenti berdetak, hanya untuk satu hari saja....

Hanya satu hari yang kupinta supaya jam berhenti, sehingga aku dapat memiliki lebih banyak waktu.

Aku pikir aku telah tertipu.

Aku berhenti menua. Sesederhana itu untuk sementara waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun