Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tidak Diberi Judul

10 Januari 2023   07:55 Diperbarui: 10 Januari 2023   08:01 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Man depressed with wine bottle sitting on bench outdoor (by Voyagerix @ everypixel.com)

Dia tidak bertemu siapa pun di selasar. Tidak ada seorsang pun untuk berpamitan, bahkan petugas kebersihan pun tidak.

Saat dia melangkah keluar, angin dingin menyambutnya dengan sengit. Tubuhnya menegang, bersiap-siap melawan cuaca.

Saat itu dia melihat ke langit, dan meskipun masih tertutup rapat dengan awan abadi, dia bisa membayangkan alam semesta dan ruang yang luas yang ada di baliknya.

***

Dia menaiki tangga teras dan mengeluarkan kuncinya. Istri dan putrinya baru akan pulang beberapa jam lagi.

Dia memutar kuncinya dan memasuki rumah. Lantai kayu berderit.

Ketel bersiul di dapur dan udara ruangan hangat. Dia melepas sepatunya, menempatkannya di samping pasangan lainnya. Saat itu dia melihat sepasang sepatu bot yang tidak dikenalnya. Dia mengerutkan kening dan dengan hati-hati berjalan ke kamar tidur melewati ruang tamu dan ke dapur. Ada dua gelas berkaki dan sebotol anggur merah yang baru dibuka di atas meja.

Suara-suara dari kamar tidur menarik perhatiannya dan ketika dia perlahan membuka pintu, dia mengenali tubuh telanjang istrinya dalam pelukan seseorang.

Tanpa berkata apa-apa dia menutup pintu, mengambil anggur dan pergi ke kamar putrinya. Dia duduk di tempat tidur dan melihat keluar jendela ke taman kecil yang basah. Dia memakai sepatunya dan berjalan ke taman, masih memegang botol.

Terpikir olehnya betapa anehnya dia akan dilihat oleh orang lain: seorang pria kesepian yang duduk di taman pada suatu sore musim hujan. Namun dia tidak peduli lagi.

Bandung, 10 Januari 2023

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun