Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Puisi: Balada

7 Januari 2023   13:05 Diperbarui: 7 Januari 2023   17:18 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terdiri dari 3 oktet + 1 envoi kwatrin, 24 larik (envoi tidak masuk hitungan)

Suku kata bervariasi, tetapi jumlahnya sama di setiap larik. Bersajak dengan pola tuang ababbcbC/ ababbcbC/ ababbcbC/bcbC dengan C sebagai reffrain.

***

KAMULAH TITIK PUSAT ALAM SEMESTAKU

(Balada untuk Ega)

rintik hujan dini hari di kota bandung
'ku terdampar di pangkalan taksi junjunan
kelana kembara tertatih langkah limbung
gundah sergap jiwa raga nan lelah rawan
termangu dungu temaram lampu jalanan
rintihan kelu memanggil sejumlah kawan
teringat padamu pernah satu waktu
kamulah titik pusat alam semestaku

ketika 'ku murung kau lantunkan senandung
dalam hentak musik kita liukkan badan
cita khayalku melayang tinggi membumbung
mungkinkah kamu jodohku di masa depan?
garis takdir kita justru memisahkan
namun di setiap langkah hadir namamu
ingat saat jaga, dalam tidur impikan
kamulah titik pusat alam semestaku

berdiri kita di jembatan cikapundung
purnama malu sembunyi sebalik awan
kecipak air iringi tarian capung
dan kuucapkan kata yang lama tersimpan
terlontar sumpah janji hingga akhir zaman
'tuk setia dan mencintai kamu satu
karenamu membuat kumampu bertahan
kamulah titik pusat alam semestaku

balada ini sajak penyair murahan
tapi hanya bisa tercipta karenamu
semesta demi semesta melintas angan
kamulah titik pusat alam semestaku

Bandung, 7 Januari 2023

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun