Balada (ballade)Â adalah bentuk syair yang berasal dari Prancis, terdiri dari tiga bait utama dan satu bait penutup yang disebut envoi (envoy), yang masing-masing berujung pada pengulangan baris terakhir (disebut sebagai baris refrain).
Tiga bait pertama adalah bait delapan baris, sedangkan envoi adalah empat baris. Beberapa orang juga menyebut bait envoi terakhir sebagai kwatrin (quatrain).
Envoi adalah 'frasa' atau bait yang mengulang beberapa baris terakhir dari bait sebelumnya, tetapi tidak harus sama urutan di mana mereka awalnya terjadi. Envoi ini terletak di luar hitungan baris dan bait, tetapi diperlukan dalam menyelesaikan balada yang sesungguhnya.
Balada juga menggunakan teknik pengulangan yang disebut reffrain. Reffrain adalah baris berima yang diulang lengkap satu larik. Secara alami, karakteristik ini membuat balada panjang dan rumit, dan sangat sulit untuk disusun dengan baik.
Kata penutup di setiap baris menentukan skema sajak balada.
Misalnya, saat menggambarkan rima sebagai A, B, atau C, penyair dapat mendeskripsikan skema rima balada dengan mengikuti pola:
ababbcbC
ababbcbC
ababbcbC
bcbC
Tidak ada ketukan/meteran puisi tertentu yang secara eksplisit diperlukan untuk bentuk puisi ini, tetapi setiap larik mempunyai ketukan/meteran yang sama.
Bentuk puitis balada umumnya menggabungkan penceritaan naratif dengan prosodi konvensional (pendekatan berirama dan ritmis puisi versus prosa) untuk menekankan pembuatan cerita serta pergantian frasa.
Ciri-ciri Balada: