Bibirnya merah menyala, lekat pada aura kewanitaannya bagai cakar elang mencengkeram mangsa. Dia mencium di wajah pria itu yang tampak keras kepala, mengelak dan menyeka lipstik dari pipi.
Si gadis tertawa kecil yang ditanggapi dengan senyum lebar.
Dia menciumnya lagi, tapi kali ini dia melirik ke arahku saat dia menempelkan bibirnya di pipi di pria. Menahan ciuman itu dengan masih melirik ke arahku, seolah menyombongkan tentang hadiah yang didapatnya. Lalu kembali meletakkan tangannya di lengan bawah si pria.
Apakah dia memang menatapku?
Dia memakai jaket kulit dengan hati merah dan tulisan 'Love is for Suckers'Â yang ditulis dengan huruf kursif warna perak di punggungnya. Seperti muncul dari tahun 80-an dengan penampilan tomboi.
Mereka berjalan bergandengan tangan menuju kehidupan yang menanti.
Menyedihkan.
Aku kembali ke kerumunan tanpa nama untuk tidak pernah melihatnya lagi.
Bandung, 5 Januari 2023