Mahatman adalah teman paman saya yang datang ke pertemuan keluarga besar untuk menghibur dan membuat anak-anak jijik. Dia punya gigi palsu yang akan dia keluarkan dari mulutnya dan dijatuhkan ke dalam segelas air setelah makan. Kami semua akan duduk dan menyaksikan gigi itu menggumpal saat naik. Tapi, dia akan memakainya lagi saat bercerita.
Kisah favoritnya adalah tentang Mahiwal dan Mantra Gaib. Awal cerita dimulai dengan menurut sahibul hikayat adalah Dewan Penyihir, dan Mahiwal adalah salah satunya.
"Mahiwal adalah yang paling tua dan paling bijaksana. Dewan membimbing umat manusia ke zaman kedamaian dan kebahagiaan yang indah. Selama waktu ini, Dewan Penyihir semakin tumbuh berkembang. Mereka mengundang banyak orang yang kurang tua dan kurang bijak ke dewan dan mengajari mereka mantra gaib meskipun Mahiwal mengingatkan bahayanya.
Katanya, mantra itu adalah kata yang paling kuat di alam semesta. Jika kamu menggunakan mantra itu, kamu membuat sesuatu terjadi, tidak peduli betapa mustahilnya.
Seiring waktu, Penyihir baru menjadi semakin sembrono. Mereka menggunakan mantra itu untuk melakukan segala macam hal yang tidak penting dan mereka menjadi malas. Mereka akan menggunakannya sehingga mereka tidak perlu bangun dan mencuci piring. Atau mereka akan menggunakannya sehingga mereka tidak perlu ke kamar mandi lagi!
Mahiwal percaya bahwa mereka tidak layak untuk mengetahui mantra itu. Jadi, dia kesal dan menyihir agar semua penyihir, kecuali dia, lupa mantra itu. Dalam sekejap semua anggota Dewan Penyihir kehilangan sihir mereka. Tidak peduli seberapa keras mereka mencoba, mereka tidak dapat mengingat mantra itu. Dan orang-orang itu bersumpah akan membalas dendam pada Mahiwal. Tapi, dia telah menghilang. Puf!
Dewan mencari dan mencari selama ratusan tahun, tetapi tidak pernah menemukan Mahiwal. Dan sampai hari ini dikatakan bahwa jika ada yang menemukan mantra itu, sengaja atau tidak sengaja, Mahiwal akan muncul dan menghapusnya dari pikiran mereka. Tapi, sebagai hadiah, dia akan menggunakan mantra itu untuk mengabulkan satu permintaan mereka."
Kemudian, Mahatman selalu bertanya kepada kami apa yang kami inginkan dan kami akan mengatakan segala macam hal yang keterlaluan. Dan dengan setiap keinginan dia akan berkata, "Kamu bisa memilikinya!" Dan dia meminta kami untuk mencoba mengucapkan segala macam mantra gila seperti "Ulaulalawakakadingdong" dan "Hoaksoinprastukturtollaut" tetapi tidak ada yang berhasil.
"Apa sih, mantra itu?" kami akan bertanya dan dia mengatakan bahwa dia mengetahuinya sekali tetapi Mahiwal datang dan merenggutnya dari kepalanya.
"Apa yang Paman Mahat inginkan?" Adik saya bertanya padanya.
