Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rahasia

17 Desember 2022   13:15 Diperbarui: 17 Desember 2022   13:32 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini rahasia besar," katanya. "Benar-benar harus quiet, for your eyes only, hanya kita berdua, kelingking bertaut, hush hush. Rahasia ini tidak boleh meninggalkan ruangan ini."

Aku katakan kepadanya bahwa aku mengerti.

"Jaga mulutmu," desaknya. "Kamu tidak bisa memberi tahu siapa pun, termasuk ibu dan bapakmu. Berjanjilah padaku."

Aku berjanji. Aku mengangkat tangan kananku dan mengucapkan sumpah dengan nama Tuhan. Aku bilang padanya, kalau perlu aku akan bersumpah pocong disaksikan oleh warga kampung.

Itu sepertinya berhasil, jadi dia membocorkan apa yang disebutnya rahasia. Aku menunjukkan ekspresi kaget yang layak mendapatkan piala Citra.

Aku tidak tega memberitahunya bahwa semua orang sudah tahu.

Bandung, 17 Desember 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun