Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 67)

9 Desember 2022   16:00 Diperbarui: 9 Desember 2022   16:05 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Joe Taslim?" tanya Bulbul curiga. "Aku belum pernah mendengar tentangmu."

"Tidak mengherankan," kataku santai. "Saya belum pernah mendengar tentang Anda sampai dua minggu yang lalu."

"Jadi?" sembur Bulbul galak.

"Saya berbasis di New York," kata saya. "Sedang membuka galeri seni Nusantara dan sedang mencari lukisan terbaik. Saya pikir Anda dan saya mungkin bisa melakukan bisnis."

Mata merah Bulbul melotor. "Siapa yang menyuruhmu datang ke sini? Siapa yang memberi tahukau tentang aku?"

"Anda sungguh-sungguh paranoid," kataku ramah."Jika Anda tidak tertarik untuk menjual karya Anda, katakan saja dan saya akan pergi ke seniman lain."

"Kau belum menjawab pertanyaanku," tanyanya dengan kening berkerut.

Aku mengangkat alis. "Apa pertanyaan Anda tadi?"

Mata kecil Bulbul menyipit nyaris segaris. "Aku tanya, siapa yang memberitahumu tentang aku?"

Sengaja aku membelakanginya. "Lupakan saja, kawan," kataku dengan nada tersinggung. "Saya tidak bisa membuang waktu saya untuk pelukis temperamental, betapapun hebatnya dia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun