Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Batas-Tak-Bertuan (XVI)

6 Desember 2022   18:43 Diperbarui: 6 Desember 2022   18:52 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Kecuali siksaan terhadap Rina'y, Dikker, dan Mantir hanyalah cara untuk menghilangkan baunya. Dalam hal itu, dia juga tidak bisa memastikan bahwa mereka adalah Puak Dunia Timur sejati. Pemikiran itu menghantam kepalanya sama sakitnya seperti pukulan dari Kantung Umbi.

"Kaki busuk punya pelacaknya," kata Napas Insang dengan nada lantang. "Punya pelacak. Punya pelacak. Satu tahun lamanya punya pelacak. Hancurkan si tukang kedai. Hancurkan kedai dalam gelap bayangan  dan darah!"

Bayangannya menyelinap masuk, bergoyang mengikuti melodinya. Udara kedai semakin dingin dan ujung-ujungnya memudar menjadi tirai kayu hitam, terperosok ke dalam jurang yang mengerikan. Malin merasakan bagai dicengkeram iblis.

Bergerak sebagai satu kesatuan. Muka Pucat berputar dan menembak keempat dinding dan sudut. Pengaturan pisser dua. Bola-bola api menghantam sisi kedai. Sinar biru menumpahkan bayangan yang menutupi dinding bagai air terjun yang mengerikan, mendesis di lantai, mengirim bayangan kembali ke ceruk.

Jarum maju, menembak tanpa ampun. Gumpalan-gumpalan gelap itu bergerak-gerak, menyusut dan menyusut. Suara yang tidak manusiawi bagai raungan mesin kapal penjajah Barat meluncur melintasi bidang licin.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun