Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: I. Terdampar (Part 19)

23 November 2022   13:30 Diperbarui: 23 November 2022   13:33 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Tubuh Tiwi membeku. Bunyi napasnya berdentam di kesunyian yang menakutkan. Dia mencoba menahan napas, yakin hiu itu akan menyerang. Yang terjadi sirip segitiga abu-abu itu menghilang. Pandangan Tiwi mencari ke segala arah, tetapi lautan tenang, tanpa riak yang terlihat.

"Hiu itu pergi. Ayo berenang!"

"Dia datang lagi," raung Miko, "langsung mengarah ke kita!"

Sirip itu mendekat, dan sekarang hanya beberapa meter jauhnya. Tiwi menjerit. Akankah ini menjadi akhir dia dan teman-temannya?

Hewan pemangsa itu melambat dan tenggelam di bawah mereka seperti kapal selam yang menyelam. Getaran menjalari tubuh Tiwi. Dia menyaksikan dengan tak percaya saat bayangan besar mengancam meluncur di bawah. Apakah dia berhasil melewati badai petir yang mengerikan dan kehilangan orang tuanya hanya untuk pada akhirnya menjadi mangsa hiu? Tidak boleh terjadi!

Dia mencengkeram lengan Zaki dan menaikkan kakinya setinggi mungkin. Sepertinya bayangan raksasa itu terbelah dua. Aku berkedip lagi dan menunjuk jari gemetar. Dengan nada tinggi dia menghitung lebih banyak sirip mengerikan yang memecahkan permukaan laut.

"Ada dua ... empat ... sepuluh...."

Lebih banyak sirip mengerikan muncul dari lautan.

"Teman-teman! Teman-teman! Kita harus keluar dari sini!" teriakan Tiwi semakin keras saat hiu-hiu itu berputar-putar. "Kita berada di perairan yang dipenuhi hiu! Mereka ... mereka ada di mana-mana!"

"Jangan berhenti! Terus berenang," seru Zaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun