Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan tentang Puisi: Galdralag

19 November 2022   08:00 Diperbarui: 19 November 2022   08:04 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Galdralag disebut sebagai 'matra mantra mistis' adalah warisan budaya Nordik. Konsepnya mirip dengan bentuk 'Charm' dari Inggris: singkat, bagai mantra atau doa dalam rupa dan rima. Berasal dari kata galdr (plural: galdrar) dari Nordik Kuno atau gealdor (plural: gealdru) dari bahasa Inggris Kuno, yang berarti 'mantra'.

Kalau di Indonesia, mungkin konsepnya mirip puisi Mantra yang dipopulerkan Sutardji Calzoum Bahri dulu, malah lebih sederhana.  

Pola tuang Galdralag adalah kwatrin (sajak empat larik) internal (menggemakan dan memvariasikan larik ketiga di larik keempat). Pola tuang: aabb'

Semua aturan puisi tradisional berlaku. Yang sedikit rumit hanyalah di larik terakhir. Di baris ini (b'), penyair harus membuat kata-kata yang mirip dengan yang ditemukan di baris sebelumnya, hampir seperti gema.

Berikut adalah contoh puisi Galdralag

***

PENGASIHAN DENDAM

(Ikhwanul Halim)

duhai mambang kuasa rimba dan rawa!
pilinkan dia yang tlah buat 'ku lara
berjalan malam arungi ngarai jeram
perlahan kalam kalungi jurai karam

Bandung, 19 November 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun