Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Legenda Sang Perusak (Bab 57)

14 November 2022   10:00 Diperbarui: 14 November 2022   10:05 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Kadang-kadang nereka bertemu laskar Kesulatan berpatroli di sekeliling tanah berpagar, dan bukan hanya laskar, tetapi juga laskar Republik Minagkabau yang bersenjata lengkap.

Para laskar  sebagian besar menjaga ladang ternak, tetapi kadang-kadang mereka melihat seorang laskar di sekeliling ladang yang digunakan untuk bercocok tanam. Tidak ada yang seperti ini di dekat Taluk Kuantan atau dalam radius seratus kilometer. Tando berseru "Cukai, mak!"

Serapah yang kemudian diikuti oleh sumpah serapah lain yang lebih tenang dan lebih beradab sampai akhirnya yang bisa dilakukannya tianggal diam menatap.

"Aku tidak percaya ini." Dia akhirnya berkata masih melihat ke luar jendela sampingnya. Gumarang memutuskan pernyataan itu ditujukan kepadanya karena dia adalah satu-satunya orang lain di dalam mobil.

"Aku tahu, aku sudah melihat mereka ratusan kali sebelumnya. Kamu jarang keluar dari hutan rimba, kah?"

"Aku rasa tidak. Hal seperti ini akan sulit untuk dilupakan."

"Ya, dan itu hanya bertambah buruk di dataran lebih jauh ke utara. Bukankah kamu setidaknya mendengar tentang ini di universitas? "

Melirik ke arah Gumarang, tapi dengan cepat berbalik untuk menatap ke luar jendela, Tando berkata dengan lembut, "Yah, mungkin. Tetapi cukup sulit untuk menerima atau bahkan dipertimbangkan sampai melihatnya  dengan mata kepala sendiri."

"Setidaknya kita tinggal di tempat yang baik, atau setidaknya di mana kita akan berada."

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun