Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Legenda Sang Perusak (Bab 57)

14 November 2022   10:00 Diperbarui: 14 November 2022   10:05 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Lima menit kemudian, Gumarang memiliki rekanan baru dan seorang pendamping dalam perburuan mobilnya. Dia pasti akan membuat hari ini baik. Yang dia butuhkan sekarang adalah menemukan mobil baru impiannya.

Mungkin agak sulit karena Gumarang tidak tahu persis seperti apa mobil impiannya hari ini. Tetapi dengan hari cerah seperti ini, dia pasti akan mendapatkan sesuatu.

"Bagaimana kamu bisa kabur dari gerai toko busanamu hari ini, Gumarang?" tanya Tando saat mereka memasuki jalan raya menuju Pagar Ruyung ibukota Republik Minangkabu  yang jauh lebih kaya, dan terdapat banyak cabang perwakilan pabrik mobil dari seluruh dunia.

"Aku tidak bisa menangani tempat itu lagi hari ini, jadi ini adalah pelarianku. Namun, kamu akan melegakanku. Dengan kamu membantuku menjalankan tempat itu, kita vakan berbagi tugas, aku setengah dan kamu setengah. Kita pecat semua abdi gerai. Kupikir kita bisa menangani seluruh tempat itu sendiri."

"Selama kau tidak menarik kembali tawaranmu, Gumarang, itu adalah taruhan yang cukup aman bahwa aku akan setuju dengan apa pun yang ingin kamu lakukan. Aku masih tidak percaya ini. Kalu aku sudah menikah, mungkin aku tidak bisa melakukan ini. Tapi, kau tahu, kita sama-sama masih membujang."

"Ya, ada rasa takut aku untuk melakukannya."

"Yah, bagaimanapun juga, aku harap kamu memiliki tempat untukku tinggal ketika aku pertama kali tiba di Taluk Kuantan nanti. Aku juga berharap bahwa... bisnismu baik-baik saja."

"Mudah menjawab kua pertanyaan itu. Kamu bisa tinggal bersamaku selama yang kamu perlukan, dan usahaku ini sedang berjalan dengan baik seperti biasanya. Aku sudah berpikir untuk mendapatkan teman sekamar selama seminggu terakhir setelah mimpi buruk itu. Rumahku benar-benar terasa sepi, tinggal di sana sendirian dan seterusnya. Yah, kamu tahu apa yang aku bicangkan."

Dengan hal-hal yang cukup menyenangkan di pikiran Tando untuk saat itu, Jaguar melaju dalam hening. Perjalanan itu membawa mereka dengan cepat menuju ujung barat Kesultanan Melayu Raya. Hal-hal berubah secara dramatis ketika mereka muncul dari tepi utara Hutan Lindung Kerinci. Pepohonan tampaknya meninabobokan pelancong agar percaya bahwa seluruh bangsa-bangsa melakukannya sebaik Negara Bagian Riau. Kebenaran yang mengejutkan akan sulit dibayangkan.

Perubahan pertama yang tidak mungkin diabaikan adalah ladang dan sawah yang dikelilingi pagar kawat berduri setinggi tujuh meter. Muncul pada jarak yang cukup dekat dan sering dan semakin rapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun