Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 53)

13 November 2022   14:00 Diperbarui: 13 November 2022   17:47 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Mak Ema sekarang menjadi lebih bertele-tele.

"Aku tidak bisa bilang kalau aku kaget kamu ternyata kenal Steben. Cuma perlu kamu tahu, Steben Damanik sebenarnya bukan orang jahat, meskipun mobilnya jelek. Ada seorang pria yang mendapatkan Equus Prestige --" 

"Aku tidak perlu cerita tentang mobilnya," kataku. "Ceritakan tentang Steben."

Emak Ema menatapku dengan pandangan sengit.

"Dia datang ke sini kalau nggak salah hari minggu lalu dan bertanya padaku apakah aku mau dapat lima ribu dengan gampang?"

"Dan setelah berpikir dengan berbagai pertimbangan kamu jawab 'Ya'," aku bergumam.

"Jadi?" protesnya.

"Lanjut," kataku.

"Steben memberikan ciri-ciri kamu," dia melanjutkan, "dan bilang mungkin kamu akan datang ke sini menanyakan tentang seorang wanita muda dan teman laki-lakinya. Aku harus memberi tahu kamu bahwa mereka berdua ada di sini Jumat lalu dan bahwa pria yang dimaksud selalu datang ke sini, salah satu pelanggan tetap, seperti yang kamu dengar." Dia berhenti sejenak untuk menarik napas.

"Terus?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun