Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Legenda Sang Perusak (Bab 53)

9 November 2022   15:00 Diperbarui: 9 November 2022   15:02 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Baik, sayang, tapi kamu harus memberitahuku apa yang terjadi dalam perjalanan pulang."

"Nanti sesampai di rumah, dan di balik pintu yang terkunci. Lalu ... mungkin...."

Melompat berdiri, Awang bergegas pulang meninggalkan Kuntum di belakang. Dia harus berlari untuk mengejarnya, dan praktis harus terus berlari untuk tetap di sisinya.

Sesekali, Awang menoleh ke belakang untuk melihat apakah ada yang mengikuti mereka. Matanya masih berair, bahkan saat mereka mendekati rumah mereka dua belas blok dari bukit yang baru saja mereka lalui.

Setelah membanting dan mengunci pintu di belakang mereka, Awang menutup setiap jendela dengan mata terturtup dia menutup tirai.

Kemudian, dan baru kemudian, dia duduk bersama Kuntum yang mengikutinya ke setiap jendela.

"Kuntum, aku melihatnya."

"Melihat siapa, Wang?"

"Sosok hitam dari mimpiku, aku melihatnya di sudut itu. Dia ada di sana satu detik, dan berikutnya menghilang. Aku melihatnya! Mimpiku menjadi hidup! Apa yang akan aku lakukan?"

"Tenang saja, Sayang. Kamu aman di sini bersamaku di rumah, jadi tenanglah."

"Tapi aku melihatnya. Aku tahu aku melihatnya. Dia serba hitam, dan dia menatapku. Dan kemudian dia pergi. Aku tahu dia ada di sana, aku tahu itu! Apakah kamu tidak melihat apa-apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun