Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 48)

6 November 2022   15:00 Diperbarui: 6 November 2022   15:01 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Pembicaraanku dengan Joko Seng mengecewakan dalam satu hal, tetapi anehnya memuaskan di sisi lain. Dia berkata dengan nada dingin, "Aku telah memberimu tugas yang harus selesai, Han. Temukan David Raja. Nah, teruskan."

Aku merasa bodoh.

Dia mencondongkan tubuh ke depan dan aku melihat senyum kecil yang dingin bermain di bibirnya.

"Apa kamu mau bilang kalau tugas ini terlalu sulit untukmu?"

"Aku tidak bilang begitu," jawabku, agak bingung. "Sebenarnya, aku pikir sekarang aku benar-benar mendapatkan suatu tempat pada akhirnya."

Senyum tipis dinginnya masih bermain di bibir. Dia bersandar di kursinya, menyatukan ujung jarinya, dan bertanya, "Di mana?"

Aku merasa seperti anak sekolah dasar di hadapan kepala sekolah.

Joko tak lagi tersenyum. Dia berkata, "Dengarkan aku, Han. Aku punya banyak orang berpengalaman yang bekerja untukku, orang-orang yang tidak perlu kuperiksa. Aku tidak meminta mereka untuk membuat laporan kemajuan. Aturan ku adalah tidak ingin melihat mereka sampai pekerjaan yang mereka lakukan selesai dengan memuaskan. Untuk yang lebih muda dan kurang berpengalaman dan saya harus mengawasi mereka jika mereka melakukan sesuatu yang sangat bodoh."

Joko membuatku kaget dengan kalimat lanjutannya, "Kamu berada di kategori pertama, Han."

Aku merasa gembira luar biasa. "Aku senang mendengarnya," kataku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun