Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: I. Terdampar (Part 6)

5 November 2022   11:00 Diperbarui: 5 November 2022   13:49 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Kapal dalam kesulitan, di sini Flash Bullet. Bantuan apa yang Anda butuhkan?"

Tiwi terkesiap, bersyukur ada yang jawab. Dia menggenggam mikrofon kuat-kuat untuk meredam tangannya yang gemetar. "Tolong," katanya dengan suara parau karena tenggorokannya kering dan sakit karena berteriak. "Mamaku jatuh ke laut, dan papaku hilang. Kami tenggelam. Tolong kirim Penjaga Pantai... Angkatan Laut ... siapa pun!"

Hampir tidak bisa dibedakan antara obrolan radio dengan bunyi statis, dia menahan napas saat mencoba memahami pesan dari Flash Bullet.

"Saya akan memberi tahu ... Angkatan Laut  ... lokasi Anda?" tanya suara itu.

"Apa?" Tiwi berteriak. "Suara kalian putus-putus!"

Perahu berayun, dan dia meraih bagian belakang kursi putar kapten. Tiwi berjuang untuk menjaga keseimbangan dan bertahan saat gelombang lain menghantam kapal seperti ditinju raksasa.

Napasnya sesak memburu, Mmmbuat pandangannya buram saat kaca jendela yang diguyur hujan. Perutnya melilit memikirkan apa yang mungkin terjadi pada kedua orang tuanya dan Miko di tengah badai. Dia menggelengkan kepala untuk membuang pikiran buruk itu, tetapi tidak tidak hilang begitu saja.

"Tetap setenang mungkin," kata suara yang dalam dan menenangkan itu. "Pastikan EPIRB Anda beroperasi sehingga satelit dapat menangkap gelombang radio dan kami dapat menemukan Anda. Tunggu. Bantuan segera datang."

"Zak, kau tahu walkie-talkie oranye yang dipasang di luar kabin?" Zaki mengangguk.

"Keluarkan dari tempatnya dan nyalakan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun